Dipinggir jalan tepat di bawah terik matahari
Terlihat pria tua dengan tongkatnya
Berjalan menyusuri ramainya kota Jakarta
Setapak demi setapak jalan ia lalui
Dan tak ada kata lelah
Lapar dan haus adalah menu utamanya
Berharap untuk mendapat sepeser uang
Tuk mendapat perlakuan yang tak sedap
Dicaci,dihina adalah hal yang biasa
Tak ada sedikit rasa kemanusiaan
Inilah Jakarta,
Kota penuh harapan
Yang terkubur bersama impian
Tak sedikit dari mereka yang bernasib sepertiku
Mereka bahkan seperti bekerja
yang ditempatkan dimana-mana
Kapan mereka termasuk aku
Dapat merasakan hidup layak
Tidak kelaparan, kehausan
Bahkan sampai tidur dikolong jembatan
Rasanya itu semua tak mungkin terjadi
Biar kujalani ini semua
Meski perih dan menyakitkan
Mungkin sudah takdirku
Tetapi aku bersyukur padamu TUHAN
Yang telah memberikan hidup padaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give your coment for progress us and thanks for your atention..!