Sabtu, 16 Juni 2012

INILAH DUNIAKU...

Hari demi hari kujalani, Tanpa ada ragu lagi dihati Bahwa aku hidup dengan cara yang berbeda Dunia yang kuisi dan kuhiasi dengan nuansa yang berbeda Berbeda dari yang lain, yang tak mungkin disamakan Berbicara tentang hidup, mungkin sudah tidak dapat dipungkiri lagi Kehidupan setiap orang berbeda-beda, entah dari mana perbedaan itu Yang pada intinya memberikan kesan seni yang mendalam bagi yang menjalaninya Kehidupan begitu keras, seperti di alam bebas yang menganut hukum rimba Bagiku duniaku seperti berbeda dari yang lainnya Dunia yang terbebani kepada diri sendiri Untuk memastikan langkah baru dalam kehidupan ini Dan aku tergerak untuk melakukan sesuatu yang berbeda Berbeda dari yang sudah ada sebelumnya Bagiku duniaku ini seperti, Melakukan apa yang seharusnya kulakukan tanpa jawab Menjawab tantangan dengan penuh tanda tanya Dan membiarkan semua itu berlalu tanpa ada kepastian Mungkinkah duniaku ini seperti imajinasi Imajinasi dari sebuah pemikiran yang nyata Sungguh sulit mengungkap dunia fana ini Yang tersirat berbagai kehidupan yang berbeda

Senin, 11 Juni 2012

indahnya...

matamu sungguh indah memancarkan cahaya terang yang membuat hati senang melihatmu bagaikan memasuki pintu surga merindukan seorang bidadari yang jatuh dari kahyangan. sentuhan tanganmu sungguh lembut bergetar hatiku bila kau lakukan itu mengharapkan sesuatu yang tak mungkin untuk menjadi kenyataan dalam hidup tak sanggup aku bila menatapmu kau pancarkan cahaya cinta menerangi gelapnya hatiku menghapus perbedaan yang ada diantara kita aku bahagia dapat memilikimu walaupun singkat bagiku tuk tetap bertahan semua ini hanya masalah waktu waktu yang memisahkan disetiap kebersamaan

SISTEMKU...

Hidupku telah berjalan sesuai polanya, tapi dimanakah sistem yang dulu mengatur indahnya hidupku. Sekarang aku sedang mengalami krisis sosial, baik dari orang-orang terdekatku, sekitarku atau bahkan yang lain. Aku sadar aku bukan siapa-siapa tapi salahkah bila semua yang tidak sesuai dengan jalur perlintasan di kepalaku menjadi sesuatu yang nothing alias bodoh. Hal hal tersebut memang seperti tak masuk akal adanya, tapi disini aku merasa hal tersebut nyata adanya. Bagiku semua orang sama saja, tak mau mengerti hanya ingin dimengerti saja. Sulitnya mencari hal tersebut. Sesuatu yang ditutupi tidak akan selamanya indah, pasti akan ada butir-butir yang kerak yang akan memberikan sesuatu itu pada yang berhak. Memang sulit mengungkapkan semua ini, tapi mau tak mau memang harus dilakukan. Apakah yang membuat diriku ini begini, mungkin ini hal yang wajar. Banyak diantara orang-orang yang termaksud, menggambarkan sesuatu yang berbeda yang tak biasanya terjadi, tapi hal tersebut bingung adannya. Betapa sulitnya untuk memulai sebuah pembicaraan, sebuah pembicaraan yang akan membuka suatu permata kejujuran yang berisi materi permasalahan yang ada. Tanpa perwujudan masalah ini, aku tidak akan seperti ini. Ini merupakan tahap yang paling rawan untuk ukuran diriku, sebagai seorang manusia yang berkualitas aku tidak akan pernah menyerah dengan keadaan begitu saja. Aku akan menepis semua yang tak berlaku pada diriku, aku ingin menunjukkan siapa sebenarnya diriku ini.

PT. AQUA

Sejarah PT. Aqua Golden Mississippi ( AGM ) didirikan oleh Tirto Utomo tahun 1973, padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya, lulusan Fakultas Hukum UI ini melepaskan pekerjaannya di Pertamina, dimana perusahaan ini bergerak dibidang penjualan air minum kemasan dalam botol. Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market AGM adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini. Pada tahun 1985, diperkenalkan air minum kemasan kecil ukuran 200 ml, yang memungkinkan orang dapat minum air bersih dengan harga yang tidak terlalu mahal. Pada tahun 1987, Aqua menggunakan kemasan dari Polyethylene Terephthalate ( PET ) yang jauh lebih unggul dari PVC. Hal ini merupakan hal yang membuat Aqua lebih terkenal dan unggul daripada perusahaan atau supplier air minum botol di Amerika dan Eropa. Pada tahun 1990, penjualan dengan kemasan melonjak menjadi 1,130 juta liter, sehingga pada saat itu Aqua menguasai pasar di Indonesia. Kunci sukses dalam bisnis air mineral ini adalah : • Distribusi yang efektif. • Periklanan yang diferentiate untuk mengembangkan merek atau brand yang dikenal dan diminati oleh konsumen ( brand loyality ). Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih. Strategi Pemasaran • Dengan slogan awal bersih, bening dan bebas bakteri dan tahun 1979, Tirto Utomo mengubah slogan menjadi air sehat setiap saat dan mendongkrak penjualan menjadi 13 juta liter pada tahun 1983. • Menggunakan semua media untuk iklan, seperti bus,taksi, televisi, radio, surat kabar dan majalah dan juga aktif dalam mensponsori kegiatan baik itu berhubungan dengan olah raga atau tidak. • Service atau pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis air minum, sehingga pelayanan seluruh Indonesia dilakukan oleh perusahaan-perusahaan distribusi Aqua dengan nama PT. Wirabuana Intrent, sehingga pelayanan dapat dilakukan di seluruh Indonesia. • Untuk mengurangi biaya produksi dan mempermudah jaringan pemasaran dibangun pabrik yang ada di Menado dan Medan yang di lisensikan sesuai spesifikasi Aqua. Kemudian didirikan pabrik kecil di Brunei Darusalam dengan menggunakan nama/merek SEHAT. Dan renacananya akan didirikan pabrik yang lain di Filipina dan Vietnam. Produksi dan Distribusi Sumber Aqua adalah air pegunungan, sehingga pabriknya didirikan di dekat atau kaki bukit gunung, karena air gunung menghasilkan air yang jernih dan bersih, kemudian diolah kembali oleh pabrik agar dapat lebih sterilisasi. Untuk pengontrolan mutu produksi, AGM memiliki laboratorium yang modern dan memiliki staf peneliti yang terdiri dari ahli mikrobiologi, kimia dan fisika. Aqua telah diterima oleh WHO dan terdaftar di U.S Food and Drug Administration, Environmental Protection Agency dan International Bottled Water Organization. Persaingan Keunggulan kompetitif Aqua adalah dengan sistem distribusi, strategi pemasaran dan packaging yang baik membuat Aqua menjadi leader dalam industri ini, sehingga Aqua menerapkan harga yang premium 10 % s/d 20 % diatas harga saingannya. Aqua juga membuat musuh-musuh mayanya dengan mendirikan dan memproduksi air mineral VIT dari lisensi Vittel of France. Hal ini merupakan strategi bayangan untuk membantu Aqua mengalahkan saingannya, sehingga dibuat saingan buatan sendiri. Beberapa pesaing utama Aqua adalah : • PT. Parmargha dengan Ades. • PT. Santa Rosa dengan Oasis. • PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro. • PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa. • PT. ABC Central Food dengan Pure ABC. • dll. Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah sudah menjadi brand image yang baik di amta masyarakat konsumen. Organisasi AGM dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan di kendalikan oleh perusahaan induk, baik itu produksi dan distribusinya. Total Quality Control ( TQC ) diimplementasikan di seluruh organisasi, setiap unit memiliki Group Quality Control Informal ( GQCI ) untuk meningkatkan kualitas. Kesimpulan Dari hal diatas, saya dapat mengambil suatu kesimpulan : • AGM fokus pada perusahaan yang memperoduksi air mineral kemasan dan botol. • Awalnya adalah perusahaan keluarga dan sekarang telah dikelola secara profesional dan telah go public pada tahun 1990. • Didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973 dengan pabrik awal di Bekasi dan berdiri pada tahun 1974. • Mengakuisisi VIT pada tahun 1987, untuk membuat pesaing bayangan. • Pada 16 Maret 1994, sang pendiri yaitu Tirto Utomo meninggal dunia secara mendadak dan kelanjutan perusahaan diambil alih oleh anak-anaknya. • Penjualan mencapai 2.5 juta liter pada tahun 1980 • Perusahaan keluarga relatif kecil dengan tiga lapis manajemen : pelaksana (delapan pimpinan), manajerial (23 manajer) dan pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan). Total Quality Control (TQC) telah ditrapkan pada seluruh organisasi. Setiap unitada satu Satu Komite Kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi (GQC) untuk menyempurnakan operasi. • Di tahun 1990 PT. AQUA Golden Mississippi telah membuat Initial Public Offering IPO sebanyak satu juta lembar saham, senilai sekitar 17% total saham. Dengan nilai par 1000 rupiah per saham telah ditawarkan pada harga awal Rp. 7.500,- per saham. Tirto menahan kepemilikan sekitar 42% saham sedang PT. Wirabuana Intrent, distributor tunggal AQUA di Indonesia, memegang sisa 42%. Ada kegiatan spekulasi yang meningkat dalam pasar saham AQUA selama enam bulan yang pertama semenjak ditawarkan , mencapai ketinggian Rp. 15.000,- pada bulan July 1990. Pada paruh 1992, saham AQUA mapan di Rp. 8.300,- dan sangat jarang diperdagangkan, membuat AQUA digunjingkan sebagai saham yang paling tidak aktif di bursa efek Jakarta. Setahun kemudian saham-saham AQUA telah jatuh menjadi Rp. 4.500,-. • Tahun 1997, akibat terjadinya krisis moneter, PT Aqua mencatat pertumbuhan dibawah 30%. Hal itu disebabkan perusahaan hanya menghasilkan laba bersih sebesar Rp 7.8 milyar atau turun sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 1996. Selain itu, pendapatan perusahaan juga turun sebesar 23% dari Rp 220.8 milyar menjadi Rp 179.4 milyar di tahun 1996 (Financial Highlight Aqua, 1997). • tahun 2006 lalu meraup laba sebesar Rp 170,9 miliar atau naik 183 persen dari tahun sebelumnya yang meraih laba sekitar Rp 93,53 miliar. Padahal, pada tahun 2006 lalu, harga berbagai jenis makanan dan minuman yang diproduksi perusahaan ini sebagian besar tidak naik. Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 : 1. Impor barang-barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh. Pengecualian tersebut, harus dinyatakan dengan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak. 2. Impor barang-barang yang dibebaskan dari bea masuk : o yang dilakukan ke dalam Kawasan Berikat dan Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor (EPTE); o sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 PP Nomor 6 Tahun 1969 tentang Pembebanan atas Impor sebagaimana diubah dan ditambah terakhir dengan PP Nomor 26 tahun 1988 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1973; o berupa kiriman hadiah; o untuk tujuan keilmuan. 3. Pembayaran atas penyerahan barang yang dibebankan kepada belanja negara/daerah yang meliputi jumlah kurang dari Rp 500.000,00 (bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah). 4. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM, benda-benda pos, dan telepon.

PT. PERTAMINA HULU ENERGI

SEJARAH PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Perusahaan ini menyelenggarakan usaha hulu di bidang minyak, gas bumi dan energi lainnya. Melalui pengelolaan operasi dan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya secara fleksibel, lincah dan berdaya laba tinggi, PHE mengarahkan tujuannya menjadi perusahaan multi nasional yang terpandang di bidang energi, dan mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pendirian PHE, yang resmi beroperasi sejak 1 Januari 2008, merupakan konsekuensi dari penerapan UU Migas 2001 yang membatasi satu badan usaha hanya boleh mengelola satu wilayah kerja. PHE mengelola portofolio bisnis migas melalui berbagai skema kemitraan baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai skema tersebut adalah JOB-PSC (Joint Operating Body-Production Sharing Conract) di mana PHE bertindak sebagai operator, termasuk mengelola BLOK ONWJ dan Blok West Madura Offshore, Pertamina Participating Interest (PI) dan juga kemitraan lainnya untuk mengoperasikan blok di luar negeri. Dengan demikian, PHE merupakan induk perusahaan bagi setiap anak perusahaan yang memiliki Participating Interest (PI). STRATEGI Untuk memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan secara efektif dan efisien. Kegiatan PT PHE diuraikan sebagai berikut: a. Menjalankan usaha pertambangan minyak dan gas bumi serta energi lainnya. b. Melakukan Penyertaan saham dan kepemilikan PI di dalam dan di luar negeri c. Menyelenggarakan kegiatan jasa konsultasi pengembangan bisnis dan manajemen portofoliod. d. Menyelenggarakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang kegiatan usaha tersebut. Berdasarkan kegiatannya, Wilayah Kerja Migas dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu Exploration Phase, Development Phase, Primary Production Phase dan Secondary Production Phase. Sebagian besar aset PHE berada pada Primary Production Phase, sementara Exploration Phase dan Development Phase masih sekitar 22%, dengan demikian diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi, antara lain: • Percepatan siklus blok dari exploration phase ke development phase serta dari development phase ke production phase. • Program dan strategi akuisisi blok (eksplorasi, pengembangan, produksi) untuk menjaga sustainability produksi total PT. PHE • Peningkatan aplikasi teknologi EOR (secondary dan tertiary recovery) dari lapangan tua (brown field). Untuk mencapai sasaran tersebut maka disusun strategi PT PHE yang berdasarkan kepada Analisa Lingkungan Bisnis dan diselaraskan dengan strategi PT PERTAMINA (PERSERO) Direktorat Hulu. Strategi tersebut dibagi menjadi Strategi Korporasi dan Strategi Bisnis: 1. Strategi Korporasi Strategi Korporasi adalah garis besar cara PT. PHE dalam mengelola portofolio wilayah kerja migas eksisting yang optimal. Berdasarkan pemetaan dan analisa SWOT, maka strategi korporasi PT PHE adalah “ Pertumbuhan yang Fokus pada Bisnis Migas di Dalam Negeri dan Selektif di Luar Negeri 2. Strategi Bisnis Strategi bisnis adalah garis besar cara PT PHE agar setiap wilayah kerja migas yang dikelola dapat memenangkan persaingan (profitable), maka strategi bisnis PT PHE adalah sebagai berikut : Meningkatkan keuntungan perusahaan melalui : • Penambahan produksi melalui optimalisasi aset eksisting, pengembangan lapangan, kegiatan EOR dan kegiatan eksplorasi • Optimalisasi biaya dengan melakukan evaluasi struktur biaya setiap aset dan mengurangi biaya produksi • Pertumbuhan cadangan melalui kegiatan eksplorasi. Besarnya pungutan PPh Pasal 22 atas penjualan hasil produksi pertamina Atas penjualan hasil produksi Pertamina dan badan usaha selain Pertamina yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas kepada penyalur dan/atau agennya : 1. premium untuk SPBU Swastanisasi sebesar 0,3 % dari penjualan atau Rp 2.100,00/KL, dan untuk SPBU Pertamina sebesar 0,25 % dari penjualan atau Rp 1.750,00/KL; 2. solar untuk SPBU Swastanisasi sebesar 0,3 % dari penjualan atau Rp 1.140,00/KL dan untuk SPBU Pertamina sebesar 0,25 % dari penjualan atau Rp 950,00/KL; 3. premix untuk SPBU Swastanisasi sebesar 0,3 % dari penjualan dan untuk SPBU Pertamina sebesar 0,25 % dari penjualan; 4. minyak tanah sebesar 0,3 % dari penjualan atau Rp 912,00/KL; 5. gas LPG sebesar 0,3 % dari penjualan atau Rp 2.250,00/KL; 6. pelumas sebesar 0,3 % dari penjualan. Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 : 1. Impor barang-barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh. Pengecualian tersebut, harus dinyatakan dengan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak. 2. Impor barang-barang yang dibebaskan dari bea masuk : o yang dilakukan ke dalam Kawasan Berikat dan Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor (EPTE); o sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 PP Nomor 6 Tahun 1969 tentang Pembebanan atas Impor sebagaimana diubah dan ditambah terakhir dengan PP Nomor 26 tahun 1988 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1973; o berupa kiriman hadiah; o untuk tujuan keilmuan. 3. Pembayaran atas penyerahan barang yang dibebankan kepada belanja negara/daerah yang meliputi jumlah kurang dari Rp 500.000,00 (bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah). 4. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM, benda-benda pos, dan telepon. Besarnya pungutan PPh Pasal 22 atas impor: 1. yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API), sebesar 2,5 % dari nilai impor; 2. yang tidak menggunakan API, sebesar 7,5 % dari nilai impor; 3. yang tidak dikuasai, sebesar 7,5 % dari harga jual lelang.

Minggu, 03 Juni 2012

BATIN YANG BERSEDIH...!

saat aku terbangun dari tidurku kurasakan ada sesuatu yang aneh keanehan tersebuat terwujud pada diriku aku bertanya dalam hati ada apa ini ? kugerakkan pikiranku sejenak untuk memahaminya disaat kutemukan keanehan tersebut aku sangat terkejut bisu batinku menangis begitu dalam aku tak sanggup mendengarkan kesedihannya dia berkata kepadaku : tolong lindungi aku, karena ku tak sanggup menerima ini semua tak pernah kurasakan yang seperti ini sebelumnya mendengar hal tersebut aku sangat sedih dan terpukul Kubayangkan pahitnya getir kehidpuan kehidupan yang semakin lama semakin berbeda aku selalu bertanya-tanya dalam hati sanggupkah aku bertahan...(3x) ??? dalam ruang kehidupan yang begitu sulit dan tingkatan masalah yang semakin hari semakinmencekik batinku aku benar-benar tak bisa menerima ini semua apa yang kualami berdampak buruk pada batinku bagiku semua hampa tak ada senyum ikhlas lagi pada diriku seperti dahulu hanya senyum-senyum palsu yang selama ini kurasakan batinku selalu mengetuk pintu di hatiku memberikan pembenaran terhadap diriku dengan apa yang kulakukan yang membuatku bahagia aku sebenarnya tak sanggup berdiam diri disini memahami masa lalu yang begitu gelap tapi aku sadar apa yang membuatku bertahan hanya kuasa Tuhan dan rasa sayang orang-orang tertentu yang membuatku bertahan dalam lika-liku dunia ini