Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Neraca
Per 31 Desember 2010
Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas Rp. 2.649.500
Piutang Rp. 2.200.000
Perlengkapan Rp. 3.250.500
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 8.100.000
Aktiva Tetap :
Peralatan Rp. 2.650.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 2.650.000
Jumlah Aktiva Rp. 10.750.000
Passiva
Kewajiban dan Modal :
Kewajiban Lancar:
Hutang Usaha Rp. -
Modal :
Simpanan Pokok Rp. 500.000
Simpanan Wajib Rp. 250.000
Modal Donasi Rp. 10.000.000
Jumlah Kewajiban dan Modal Rp. 10.750.000
Jumat, 21 Oktober 2011
Rabu, 12 Oktober 2011
Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui Gerakan Koperasi
Ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan olaeh negara Indonesia merupakan suatu bentuk perekonomian kerakyatan yang bertumpu pada suatu unit usaha, dalam bentuk kecil antara lain adalah koperasi. Koperasi tersebut dapat dikembangkan demi mencapai masyarakat yang sejahtera dan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Koperasi dinegri ini sudah cukup berkembang walaupun belum dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar baik milik bumn maupun swasta. Di luar negri sana, seperti di Amerika, koperasi dapat dan mampu menjadi badan usaha yang besar yang dapat berpengaruh terhadap perekonomian tersebut.
Negara Indonesia merupakan suatu negara demokrasi, yang semua itu ditunjukan hanya, oleh, dan untuk rakyat. Koperasi dan demokrasi bersifat saling menunjang. Koperasi mempertebal rasa tanggung jawab dalam kehidupan demokrasi dan demokrasi yang baik akan berpengaruh terhadap kehidupan koperasi yang lebih baik juga. Koperasi tersebut merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial, dan merupakan unit usaha milik bersama para anggota, pengurus, maupun pengelola. Dan usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
Sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia merupakan usaha bersama, yang dibangun oleh para masyarakat yang mempunyai kepentingan yang sama, dan menganut azas kekeluargaan dalam perekonomian kerakyatan tersebut dan tidak ada jurang antara yang kelas atas, menengah, dan bawah semuanya sama dan saling membantu demi tercapainya kesejahteraan para anggotanya dan tujuan yang hendak ditargetkan. Bila koperasi ini dapat terus berkembang dan semakin maju, maka tidak lain dan tidak mungkin perekonomian kerakyatan yang dilaksanakan akan memperbaiki perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Semoga koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang dan dapat bersaing dan sejajar dengan perusahaan-perusahaan besar.
Negara Indonesia merupakan suatu negara demokrasi, yang semua itu ditunjukan hanya, oleh, dan untuk rakyat. Koperasi dan demokrasi bersifat saling menunjang. Koperasi mempertebal rasa tanggung jawab dalam kehidupan demokrasi dan demokrasi yang baik akan berpengaruh terhadap kehidupan koperasi yang lebih baik juga. Koperasi tersebut merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial, dan merupakan unit usaha milik bersama para anggota, pengurus, maupun pengelola. Dan usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
Sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia merupakan usaha bersama, yang dibangun oleh para masyarakat yang mempunyai kepentingan yang sama, dan menganut azas kekeluargaan dalam perekonomian kerakyatan tersebut dan tidak ada jurang antara yang kelas atas, menengah, dan bawah semuanya sama dan saling membantu demi tercapainya kesejahteraan para anggotanya dan tujuan yang hendak ditargetkan. Bila koperasi ini dapat terus berkembang dan semakin maju, maka tidak lain dan tidak mungkin perekonomian kerakyatan yang dilaksanakan akan memperbaiki perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Semoga koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang dan dapat bersaing dan sejajar dengan perusahaan-perusahaan besar.
Laporan Keuangan Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Neraca
Per 31 Desember 2010
Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas Rp. 2.649.500
Piutang Rp. 2.200.000
Perlengkapan Rp. 3.250.500
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 8.100.000
Aktiva Tetap :
Peralatan Rp. 2.650.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 2.650.000
Jumlah Aktiva Rp. 10.750.000
Passiva
Kewajiban dan Modal :
Kewajiban Lancar:
Hutang Usaha Rp. -
Modal :
Simpanan Pokok Rp. 500.000
Simpanan Wajib Rp. 250.000
Modal Donasi Rp. 10.000.000
Jumlah Kewajiban dan Modal Rp. 10.750.000
Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2010
Pendapatan :
Pendapatan Bunga Rp. 600.000
Beban :
Beban Gaji : Rp. 300.000
Beban Listrik dan Telepon Rp. 200.000
Rp. 500.000
Laba Bersih Rp. 100.000
Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2010
Modal Koperasi SMP Tulus Bhakti Rp. 10.000.000
Laba Rp. 100.000
Pengambilan Prive Rp. 50.000
Rp. 50.000
Modal Koperasi SMP Tulus bhakti Rp. 10.050.000
per 31 Desember 2010
Neraca
Per 31 Desember 2010
Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas Rp. 2.649.500
Piutang Rp. 2.200.000
Perlengkapan Rp. 3.250.500
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 8.100.000
Aktiva Tetap :
Peralatan Rp. 2.650.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 2.650.000
Jumlah Aktiva Rp. 10.750.000
Passiva
Kewajiban dan Modal :
Kewajiban Lancar:
Hutang Usaha Rp. -
Modal :
Simpanan Pokok Rp. 500.000
Simpanan Wajib Rp. 250.000
Modal Donasi Rp. 10.000.000
Jumlah Kewajiban dan Modal Rp. 10.750.000
Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Laporan Rugi Laba
Per 31 Desember 2010
Pendapatan :
Pendapatan Bunga Rp. 600.000
Beban :
Beban Gaji : Rp. 300.000
Beban Listrik dan Telepon Rp. 200.000
Rp. 500.000
Laba Bersih Rp. 100.000
Koperasi SMP TULUS BHAKTI
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2010
Modal Koperasi SMP Tulus Bhakti Rp. 10.000.000
Laba Rp. 100.000
Pengambilan Prive Rp. 50.000
Rp. 50.000
Modal Koperasi SMP Tulus bhakti Rp. 10.050.000
per 31 Desember 2010
Kamis, 06 Oktober 2011
Tipe pewawancara kerja
Saat akan mendatangi wawancara kerja, banyak tanda tanya yang lewat di kepala, dari "mau pakai baju apa", "bagaimana menjawab yang benar", hingga posisi duduk bagaimana yang benar. Tapi, ada satu faktor yang seringkali lupa dipikirkan, yakni, seperti apakah tipe si pewawancara? Mengapa penting? Karena ketika Anda bisa mengidentifikasi tipe seperti apakah si pewawancara, Anda akan bisa menentukan jawaban yang paling tepat. Untuk membantu Anda, ketahuilah 10 tipe pewawancara kerja yang mungkin akan Anda temui, dan bagaimana menghadapinya.
1. Teman Anda
Tipe yang seperti ini biasanya akan menyambut tamu dengan antusias tinggi. Senyumnya lebar, jabat tangan hangat, sehingga memungkinkan percakapan berjalan personal. Ia pun menggali dengan dalamnya. Pewawancara tipe ini akan mengajak Anda berbicara selayaknya sahabat. Sebenarnya baik untuk mengungkap diri Anda, tapi saking santainya, Anda pun terlena, sehingga lupa bahwa sebenarnya sedang wawancara kerja. Yang bisa Anda lakukan adalah menanggapi situasi tersebut dengan pemikiran bahwa si pewawancara tidak ingin pegawai yang kaku. Ingatkan diri Anda bahwa si pewawancara bisa santai karena bukan ia yang sedang dilempar pertanyaan. Tunjukkan pada dirinya, bahwa Anda bisa sangat santai, tapi tetap profesional, dan tidak bersikap selayaknya sahabat karib sejak lama (karena sahabat lama tahu masa-masa jahil Anda).
2. Interogator
Pertanyaan bertubi-tubi akan datang menyerang Anda seperti sedang disidang. Tipe semacam ini tidak ingin percakapan yang santai seperti saat sedang bincang santai, ia sudah siap dengan daftar pertanyaan. Jangan berharap si pewawancara akan memancing jawaban Anda ketika Anda sedang tersendat dan sulit mengungkapkan maksud. Selayaknya investigator, ia akan menyelidik dan membuat Anda sedang diadili. Tak heran jika jawaban Anda bersifat defensif, sehingga di perjalanan pulang Anda merasa seperti melakukan kejahatan. Untuk menghadapinya, fokuslah pada jawaban Anda, jangan terobsesi memikirkan reaksinya. Tetap tenang. Anda boleh mencoba membuat perbincangan dari jawaban yang Anda berikan, tapi jangan terkejut jika upaya itu gagal. Pewawancara tipe ini ingin mendengar jawaban Anda dan melihat bagaimana Anda bisa menguasai diri, jadi untuk tetap tenang adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan.
3. Sibuk dan Terburu-buru
Anda bisa melihat sikapnya yang acuh tak acuh atas jawaban yang Anda berikan. Tak heran jika terlihat sangat sibuk membaca ponselnya. Jangan terlalu diambil hati, karena ada sebagian orang yang dipaksa untuk mengikuti proses wawancara pekerjaan, cukup jawab pertanyaannya sebaik mungkin dengan sikap yang baik.
4. Terlalu Banyak Informasi
Akan ada saat-saat Anda bertemu pewawancara yang kurang memahami batasan. Anda bisa saja mendengar candaan yang tidak pada tempatnya, cerita terlalu pribadi, atau perbincangan yang tak tepat dari pewawancara. Tipe seperti ini bukan berusaha untuk berbuat hal itu, tapi ia hanya kurang bisa memahami arti batasan. Jika bertemu tipe seperti ini, cobalah untuk tetap tenang. Jawablah pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika ia mulai keluar jalur lagi, coba setir perbincangan ke arah perusahaan atau pekerjaan yang Anda tuju di perusahaan itu. Tapi, tentu, perlu diingat, ketika ia mulai mengeluarkan lelucon yang menurut Anda sangat tidak sopan atau menyinggung perasaan, Anda berhak keluar dari ruangan.
5. Pengikut Aturan
Tipe ini sangat mengikuti aturan. Anda bisa menantikan pertanyaan-pertanyaan persis seperti yang diutarakan buku tips sukses wawancara kerja. Tips suksesnya? Sebaiknya Anda mempersiapkan jawaban seperti yang diajarkan oleh buku-buku sukses wawancara kerja.
6. Tukang Bercanda
Beberapa pewawancara kerja memiliki selera humor yang cukup baik. Saking baiknya, mereka tak tahu kapan harus mengakhirinya. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sambil diselingi lemparan-lemparan komentar sarkastik atau lucu dari si pewawancara. Tipe wawancara semacam ini tak sepenuhnya buruk, namun bisa membingungkan Anda, kapan sebenarnya wawancara itu berlangsung. Jika Anda tak masalah dalam mengikuti lelucon dan candanya, silakan jawab pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika Anda merasa bisa membalas leluconnya dengan lelucon yang baik pula, jawab saja. Bagi beberapa pewawancara, jika resume Anda sudah bisa mengisi kualifikasi yang mereka perlukan, maka wawancara yang berlangsung hanya digunakan sebagai formalitas saja.
7. Si Aneh
Ada beberapa orang yang sikap dan sifatnya sulit untuk dipahami. Karenanya, jangan terlalu kaget jika Anda mendapati pertanyaan-pertanyaan yang sangat diluar konteks. Selama masih bisa ditolerir, ikuti saja. Jika pertanyaannya masih bersifat profesional, tapi si pewawancara melakukan kegiatan yang diluar itu, misal, bermain origami, ikuti saja, tetaplah berfokus pada jawaban Anda. Ia mungkin tidak menyadari sedang melakukan hal itu.
8. Tak Ada Basa-basi
Tipe ini sangat to-the-point. Ia tak peduli perasaan Anda. Ia cenderung jujur dan tak mau membuang waktu. Penting untuk Anda bisa menguatkan diri. Pewawancara ini akan mencoba untuk melemparkan pertanyaan atau komentar pedas untuk mengetes Anda. Buktikan padanya bahwa Anda cukup kuat menerima segala tantangan keras yang mungkin akan Anda temui ketika bekerja di perusahaan tersebut. Samakan ketegasan dan tingkat keseriusan Anda dengannya.
9. Muka Datar
Jangan harapkan ada timbal balik dari orang ini. Wajahnya saja sudah datar, Anda akan sulit untuk mengetahui apakah jawaban dan respon Anda sudah memenuhi keinginannya atau belum. Jangan berusaha mencairkan suasana. Jika Anda berusaha mencari celah darinya, Anda hanya akan frustasi. Jawablah pertanyaan sebaik mungkin, jadi diri Anda, dan tetap tenang.
10. Mafia
Biasanya mereka datang bergerombol dan sifatnya mengintimidasi. Para pewawancara ini bisa jadi sangat menyenangkan, menyeramkan, atau percampurannya. Pandangan mereka akan sangat menusuk ke arah Anda. Cobalah untuk tetap tenang, memang saran yang sangat sulit dijalankan, namun ini adalah pendekatan terbaik. Ketika Anda menghadapi pewawancara lebih dari satu, Anda akan melihat beberapa tipe orang, jadi, jangan berharap Anda bisa menyenangkan semua orang. Coba untuk jadi diri Anda dan perhatikan si pewawancara yang terlihat paling responsif kepada Anda. Ketika Anda melihat anggukan dari salah satu pewawancara, Anda akan merasa lebih tenang dan bisa lebih semangat. (Sumber: careerbuilder )
1. Teman Anda
Tipe yang seperti ini biasanya akan menyambut tamu dengan antusias tinggi. Senyumnya lebar, jabat tangan hangat, sehingga memungkinkan percakapan berjalan personal. Ia pun menggali dengan dalamnya. Pewawancara tipe ini akan mengajak Anda berbicara selayaknya sahabat. Sebenarnya baik untuk mengungkap diri Anda, tapi saking santainya, Anda pun terlena, sehingga lupa bahwa sebenarnya sedang wawancara kerja. Yang bisa Anda lakukan adalah menanggapi situasi tersebut dengan pemikiran bahwa si pewawancara tidak ingin pegawai yang kaku. Ingatkan diri Anda bahwa si pewawancara bisa santai karena bukan ia yang sedang dilempar pertanyaan. Tunjukkan pada dirinya, bahwa Anda bisa sangat santai, tapi tetap profesional, dan tidak bersikap selayaknya sahabat karib sejak lama (karena sahabat lama tahu masa-masa jahil Anda).
2. Interogator
Pertanyaan bertubi-tubi akan datang menyerang Anda seperti sedang disidang. Tipe semacam ini tidak ingin percakapan yang santai seperti saat sedang bincang santai, ia sudah siap dengan daftar pertanyaan. Jangan berharap si pewawancara akan memancing jawaban Anda ketika Anda sedang tersendat dan sulit mengungkapkan maksud. Selayaknya investigator, ia akan menyelidik dan membuat Anda sedang diadili. Tak heran jika jawaban Anda bersifat defensif, sehingga di perjalanan pulang Anda merasa seperti melakukan kejahatan. Untuk menghadapinya, fokuslah pada jawaban Anda, jangan terobsesi memikirkan reaksinya. Tetap tenang. Anda boleh mencoba membuat perbincangan dari jawaban yang Anda berikan, tapi jangan terkejut jika upaya itu gagal. Pewawancara tipe ini ingin mendengar jawaban Anda dan melihat bagaimana Anda bisa menguasai diri, jadi untuk tetap tenang adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan.
3. Sibuk dan Terburu-buru
Anda bisa melihat sikapnya yang acuh tak acuh atas jawaban yang Anda berikan. Tak heran jika terlihat sangat sibuk membaca ponselnya. Jangan terlalu diambil hati, karena ada sebagian orang yang dipaksa untuk mengikuti proses wawancara pekerjaan, cukup jawab pertanyaannya sebaik mungkin dengan sikap yang baik.
4. Terlalu Banyak Informasi
Akan ada saat-saat Anda bertemu pewawancara yang kurang memahami batasan. Anda bisa saja mendengar candaan yang tidak pada tempatnya, cerita terlalu pribadi, atau perbincangan yang tak tepat dari pewawancara. Tipe seperti ini bukan berusaha untuk berbuat hal itu, tapi ia hanya kurang bisa memahami arti batasan. Jika bertemu tipe seperti ini, cobalah untuk tetap tenang. Jawablah pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika ia mulai keluar jalur lagi, coba setir perbincangan ke arah perusahaan atau pekerjaan yang Anda tuju di perusahaan itu. Tapi, tentu, perlu diingat, ketika ia mulai mengeluarkan lelucon yang menurut Anda sangat tidak sopan atau menyinggung perasaan, Anda berhak keluar dari ruangan.
5. Pengikut Aturan
Tipe ini sangat mengikuti aturan. Anda bisa menantikan pertanyaan-pertanyaan persis seperti yang diutarakan buku tips sukses wawancara kerja. Tips suksesnya? Sebaiknya Anda mempersiapkan jawaban seperti yang diajarkan oleh buku-buku sukses wawancara kerja.
6. Tukang Bercanda
Beberapa pewawancara kerja memiliki selera humor yang cukup baik. Saking baiknya, mereka tak tahu kapan harus mengakhirinya. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sambil diselingi lemparan-lemparan komentar sarkastik atau lucu dari si pewawancara. Tipe wawancara semacam ini tak sepenuhnya buruk, namun bisa membingungkan Anda, kapan sebenarnya wawancara itu berlangsung. Jika Anda tak masalah dalam mengikuti lelucon dan candanya, silakan jawab pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika Anda merasa bisa membalas leluconnya dengan lelucon yang baik pula, jawab saja. Bagi beberapa pewawancara, jika resume Anda sudah bisa mengisi kualifikasi yang mereka perlukan, maka wawancara yang berlangsung hanya digunakan sebagai formalitas saja.
7. Si Aneh
Ada beberapa orang yang sikap dan sifatnya sulit untuk dipahami. Karenanya, jangan terlalu kaget jika Anda mendapati pertanyaan-pertanyaan yang sangat diluar konteks. Selama masih bisa ditolerir, ikuti saja. Jika pertanyaannya masih bersifat profesional, tapi si pewawancara melakukan kegiatan yang diluar itu, misal, bermain origami, ikuti saja, tetaplah berfokus pada jawaban Anda. Ia mungkin tidak menyadari sedang melakukan hal itu.
8. Tak Ada Basa-basi
Tipe ini sangat to-the-point. Ia tak peduli perasaan Anda. Ia cenderung jujur dan tak mau membuang waktu. Penting untuk Anda bisa menguatkan diri. Pewawancara ini akan mencoba untuk melemparkan pertanyaan atau komentar pedas untuk mengetes Anda. Buktikan padanya bahwa Anda cukup kuat menerima segala tantangan keras yang mungkin akan Anda temui ketika bekerja di perusahaan tersebut. Samakan ketegasan dan tingkat keseriusan Anda dengannya.
9. Muka Datar
Jangan harapkan ada timbal balik dari orang ini. Wajahnya saja sudah datar, Anda akan sulit untuk mengetahui apakah jawaban dan respon Anda sudah memenuhi keinginannya atau belum. Jangan berusaha mencairkan suasana. Jika Anda berusaha mencari celah darinya, Anda hanya akan frustasi. Jawablah pertanyaan sebaik mungkin, jadi diri Anda, dan tetap tenang.
10. Mafia
Biasanya mereka datang bergerombol dan sifatnya mengintimidasi. Para pewawancara ini bisa jadi sangat menyenangkan, menyeramkan, atau percampurannya. Pandangan mereka akan sangat menusuk ke arah Anda. Cobalah untuk tetap tenang, memang saran yang sangat sulit dijalankan, namun ini adalah pendekatan terbaik. Ketika Anda menghadapi pewawancara lebih dari satu, Anda akan melihat beberapa tipe orang, jadi, jangan berharap Anda bisa menyenangkan semua orang. Coba untuk jadi diri Anda dan perhatikan si pewawancara yang terlihat paling responsif kepada Anda. Ketika Anda melihat anggukan dari salah satu pewawancara, Anda akan merasa lebih tenang dan bisa lebih semangat. (Sumber: careerbuilder )
Langganan:
Postingan (Atom)